Jumat, 19 Oktober 2007

memahami maksud puisi tidak sama dengan memahami cerpen atau dongeng. Alasannya, kata-kata dalam puisi biasanya tidak bermakna lugas. Akan tetapi,bermakna kias.
Puisi "Perempuan-Perempuan Perkasa" menceritakan wanita desa yang rajin mencari nafkah.Mereka berangkat ketika matahari belum terbit yang digambarkan dengan baris.
Maksud puisi tergambar pada bait kedua.
Para wanita itu mencari nafkah untuk keluarganya yang tinggal dilereng bukit. Maksud ini terkandung dalam baris puisi:"Akar-akar yang melata dan tanah perbukitan turun ke kota".
Sebetulnya,maksud puisi dapat dipahami melalui hal-hal dibawah ini:
1. Memahami kata-kata kunci setiap bait
2. Memahami arti setiap kata
3. Memahami pengimajian yang disampaikan oleh penyair.
4. Memahami tema puisi
5. Memahami suasana puisi,misalnya suasana menyenangkan,menyedihkan,atau membangkitkan semangat.

Kamu tahu bahwa puisi disusun dengan berbagai unsur. Salah satu unsur yang cukup penting adalah pengimajian atau pengindraan. Pengimajian adalah kata atau susunan kata-kata yang dapat memperjelas apa yang dinyatakan oleh penyair. Melalui pengimajian apa yang digambarkan seolah-olah dapat dilihat(imaji visual),didengar(imaji auditif),atau dirasa(imajinatif). Pengimajian juda disebut pengindraan.

puisi

perempuan-parempuan perkasa
perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
dari manakah mereka
ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dalam pesta kerja
perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta ,
kemanakah mereka
di atas roda-roda baja mereka berkendara
mereka berlomba dengan surya menulu ke gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota
perempuan-perenpuan yang membawa bakul di pagi buta,
siapakah mereka
mereka ialah ibu-ibu berhati baja,
perempuan-perempuan perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
mereka cinta kasih yang bergerak menghidupi desa demi desa